Pendidikan yang Lebih Humanis: Pelajaran dari Mukaddimah Ibnu Khaldun

Perlakuan keras terhadap murid dalam konteks pendidikan telah menjadi topik yang menarik perhatian para pemikir sepanjang sejarah. Salah satu pemikir yang menggambarkan dampak negatif dari perlakuan keras terhadap murid adalah Ibnu Khaldun, seorang cendekiawan Muslim terkemuka dari abad ke-14. Dalam bukunya yang terkenal, “Mukaddimah,” Ibnu Khaldun mengeksplorasi berbagai aspek masyarakat, termasuk pendidikan, dan mempertimbangkan implikasi perlakuan keras terhadap murid dalam konteks pembentukan karakter dan kepribadian mereka.

Artikel ini akan membahas pandangan Ibnu Khaldun tentang dampak negatif dari perlakuan keras terhadap murid. Ibnu Khaldun menyajikan argumen yang menggugah pemikiran tentang bagaimana pendidikan seharusnya menjadi sarana untuk membentuk individu yang baik, bukan hanya sekadar transfer pengetahuan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pemikiran Ibnu Khaldun dalam kitab Mukaddimah pasal ke-32 halaman 1007-1008 mengenai perlakuan keras terhadap murid.

Dampak Buruk Kekerasan dalam Pendidikan

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa sikap keras dalam pendidikan dapat memiliki dampak yang merugikan, terutama ketika diterapkan pada usia yang sangat muda. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan paksaan dan penindasan cenderung menjadi individu yang keras, berkepribadian sempit, dan kurang memiliki semangat untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, kekerasan dalam pendidikan dapat membuat mereka cenderung berbohong, malas, dan terlibat dalam perilaku buruk lainnya sebagai respons terhadap rasa takut dan ancaman.

Pendekatan yang keras juga dapat memaksa individu untuk belajar trik dan tipu daya sebagai cara untuk menghindari konsekuensi negatif, yang kemudian dapat mengubah karakter mereka. Dalam prosesnya, makna kemanusiaan dapat hilang, dan sifat-sifat sosial dan kelembutan berubah menjadi kesombongan dan sikap mempertahankan diri. Akibatnya, mereka mungkin enggan mencari perilaku baik dan kualitas positif dalam diri mereka, sehingga semakin menjauh dari tujuan hidup mereka sebagai manusia yang baik.

Belajar dari Sejarah

Ibnu Khaldun mengajarkan kita untuk melihat sejarah dan belajar dari pengalaman masa lalu. Sejarah sering mencatat dampak negatif dari pendekatan pendidikan yang keras. Sejarah sering mencatat contoh-contoh seperti perilaku buruk orang Yahudi yang sering kali dikaitkan dengan pendekatan pendidikan yang keras. Hal ini menunjukkan pentingnya menghindari pendekatan pendidikan yang kasar.

Pendekatan yang Lebih Baik dalam Pendidikan

Sebagai alternatif, pendidikan yang lebih baik harus didasarkan pada prinsip menghormati kebebasan individu. Hal ini memberikan kesempatan kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang tanpa tekanan dan penindasan yang berlebihan. Pendekatan ini juga sesuai dengan panduan yang telah diberikan dalam sumber-sumber agama, yang menekankan pentingnya mendidik dengan lembut dan menghormati martabat manusia.

Ar-Rasyid, menekankan pentingnya memperlakukan anak didik dengan kasih sayang dan memberikan pendidikan yang beragam, termasuk pendidikan agama, hadis, kesusastraan, serta etika berbicara. Dia juga menyoroti perlunya mengajarkan anak didik untuk menghormati para sesepuh dan menjauhi perilaku yang tidak pantas. Pendekatan yang lebih lembut dan penuh kasih sayang harus diutamakan, sementara tekanan harus dianggap sebagai tindakan terakhir yang diambil jika benar-benar diperlukan.

Kesimpulan

Pendidikan adalah faktor penting dalam membentuk karakter individu dan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam pendidikan dapat memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan seseorang. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menghindari kekerasan dalam pendidikan dan mengadopsi pendekatan yang lebih lembut dan menghormati martabat manusia. Dengan cara ini, kita dapat membantu individu tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan berperilaku positif, menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan empati, dan menjauh dari sejarah buruk yang ditimbulkan oleh pendekatan pendidikan yang keras. Dalam memahami prinsip-prinsip ini, kita dapat meraih kualitas pendidikan yang lebih baik dan membentuk masyarakat yang lebih baik pula.


Untuk saudara - saudara yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan pesantrenpedia dapat mengirimkan donasinya ke : https://saweria.co/pesantrenpedia


Bagikan :
Penulis
Foto User
Fikri Haekal Amdar

(fikrihaekalamdar@gmail.com)

Ad