Pandangan al-Qur'an Dalam Konsep Pemeliharaan Kesehatan Reproduksi Remaja
Andi Marwati
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistim reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa peralihan. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Hal ini salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap individu, termasuk remaja. Kesehatan reproduksi remaja melibatkan serangkaian isu yang berkaitan dengan kesehatan fisik, emosional, dan sosial pada masa transisi menuju dewasa. Kesehatan reproduksi remaja termasuk isu yang kompleks dan penting yang memerlukan perhatian serius dari individu, keluarga, dan masyarakat. Melalui edukasi tentang pemeliharaa reproduksi, dan dukungan yang tepat dari keluarga dan masyarakat, remaja dapat membangun dasar yang sehat untuk kesehatan reproduksi mereka di masa depan. Pendidikan seksual yang komprehensif dan akses ke layanan kesehatan reproduksi yang aman dan terjangkau juga merupakan langkah penting dalam mengatasi isu ini.
Hak reproduksi remaja dalam ICPD Cairo 1994 juga berfokus pada perlindungan dan pemenuhan hak-hak remaja terkait dengan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Hak-hak ini bertujuan untuk memastikan bahwa remaja memiliki akses yang tepat, informasi yang benar, privasi yang terjaga, dan keputusan yang dihormati dalam konteks kesehatan reproduksi mereka.
Al-Quran sebagai sumber utama ajaran Islam senantiasa memberikan pedoman dan tidak terlepas memberi pandangan syariat dalam hal ini, meskipun tidak secara khusus membahas terperinci tentang kesehatan reproduksi remaja, namun terdapat prinsip-prinsip dan nilai-nilai dalam al-Quran yang dapat dihubungkan dengan kesehatan reproduksi remaja sebagai pedoman umum yang relevan dengan kesehatan dan perilaku seksual yang sehat. Penting untuk memahami ayat-ayat ini dalam konteks ajaran Islam secara menyeluruh dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, beberapa prinsip tersebut antara lain:
Pendidikan
Seksual:
Islam
mendorong pemberian pendidikan seksual yang tepat dan komprehensif kepada
remaja. Pendidikan seksual dalam Islam bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang sehat tentang seksualitas, pernikahan, dan kesehatan reproduksi dalam
batasan nilai-nilai dan ajaran agama.
Perlindungan
Keselamatan dan Kesehatan:
Al-Quran
menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan diri sebagai bagian
dari tanggung jawab individu, dianjurkan untuk menjaga
kesehatan fisik, mental, dan spiritual, termasuk dalam konteks
kesehatan reproduksi.
Pemeliharaan Kebersihan:
Islam menekankan
pentingnya menjaga kebersihan diri. Hal ini mencakup menjaga kebersihan tubuh,
termasuk organ reproduksi, agar menghindari infeksi atau
penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah, 2:222).
Ayat ini
menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian diri, perlunya menjaga kebersihan organ
reproduksi dan menghindari tindakan yang dapat mengancam kesehatan reproduksi.
Tanggung
Jawab dan Pertanggungjawaban:
Al-Quran
mengajarkan konsep tanggung jawab dan pertanggungjawaban terhadap tindakan yang
diambil. Dalam konteks kesehatan reproduksi remaja, tanggung jawab individu
mencakup pemahaman tentang konsekuensi dari tindakan seksual, perlindungan diri
dari PMS, dan pengambilan keputusan yang sehat.
Allah berfirman "Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa, 4:29)
Ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga dan
melindungi nyawa kita, perlunya menjaga kesehatan dan menghindari perilaku yang
dapat membahayakan tubuh dan kesehatan, termasuk perilaku seksual yang tidak
sehat.
Perkawinan
yang Sah:
Al-Quran
menegaskan pentingnya perkawinan yang sah sebagai landasan untuk hubungan
seksual dan reproduksi. Dalam Islam, pernikahan dianggap sebagai institusi yang
disyariatkan untuk menjaga kehormatan, kesejahteraan, dan kesehatan reproduksi.
Ayat yang menyebutkan hal ini menegaskan "Janganlah
kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk." QS. Al-Isra, 17:32)
Ayat ini
memberi peringatan untuk menjauhi perilaku zina atau hubungan
seksual di luar pernikahan. Perlunya memahami pentingnya menjaga
kehormatan dan menjalani hubungan seksual yang sah dan sehat dalam pernikahan.
Kehormatan
dan Kesalingan Menghormati:
Al-Quran
mengajarkan pentingnya saling menghormati dalam hubungan antara laki-laki dan
perempuan. Ini mencakup penghormatan terhadap batasan-batasan agama, privasi,
dan hak-hak individu dalam konteks kesehatan reproduksi.
Ayat yang terkait disampaikan "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya." (Surat An-Nur, 24:30)
Ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga pandangan dan menghindari melihat hal-hal yang tidak pantas. Menjaga pandangan untuk menjaga kehormatan diri dan menghindari godaan yang dapat membahayakan kesehatan reproduksi.
Untuk saudara - saudara yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan pesantrenpedia dapat mengirimkan donasinya ke : https://saweria.co/pesantrenpedia